BAPPEDA GELAR KEGIATAN LAPORAN KAJIAN PERUBAHAN STATUS KAWASAN PEGUNUNGAN SANGGABUANA

SIRIDA – NEWS.  Pada tanggal 19 September 2023, BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)  mengadakan kegiatan yang dimaksudkan untuk memaparkan Laporan Antara Kajian Perubahan Status Kawasan Pegunungan Sanggabuana Jawa Barat Menjadi Kawasan Pelestarian Alam Taman Nasional. Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Tenaga Ahli dari Sanggabuana Conservation Faoundation (SCF),BAPPEDA, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, BPBD Kabupaten Karawang, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta, Komando Distrik Militer (KODIM) 0604 Karawang, Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Pangkalan, Camat Pangkalan, Camat Tegalwaru. 

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempertimbangkan sebuah kebijakan dalam membuat keputusan Pemerintah Daerah Kabupaten serta mengajukan perubahan fungsi Kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana menjadi Kawasan Konservasi berupa Taman Nasional kepad Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama dengan 3 (tiga) wilayah hutan Pegunungan Sanggabuana, yaitu Kab. Purwakarta, Kab. Cianjur, dan Kab. Bogor.

Adapun usulan zonasi  pegunungan sanggabuana yang diusulkan melalui kegiatan penelitian tersebut terbagi menjadi 7 zona, yaitu: Zona Inti, Zona Rimba, Zona Pemanfaatan, Zona Tradisional, Zona Rehabilitasi, Zona Religi, Budaya, dan Sejarah, dan Zona Khusus.

Inti dari kegiatan tersebut menunjukkan bahwa Kawasan hutan primer dan hutan sekunder yang sudah mulai terdegredasi menjadi pertanian lahan kering, belukar dan semak perlu dipulihkan fungsinya untuk melindungi dan melestarikan habitat flora dan fauna; Perubahan fungsi hutan yang paling ideal adalah menjadi hutan konservasi sebagai Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dengan status Taman Nasional (TN) yang didukung oleh 92% masyarakat, 100% pejabat kecamatan, dan 100% kepala desa; dan dari hasil penelitian segala aspek, area Kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana memenuhi kriteria perubahan fungsi Kawasan hutan secara parsial. (Admin)